Panen Ikan Bandeng |
Ikan bandeng merupakan salah satu jenis ikan laut yang dapat
dibudidayakan oleh manusia ditambak. Jenis Ikan ini saat ini juga sudah dapat
dibudidayakan di keramba jaring apung pada air tawar, hal ini dikarenakan sifat
ikan ini yang euryhaline (tahan terhadap perubahan yang besar dari kadar garam
dalam air)
Ikan bandeng dapat dipelihara ditambak yang mempunyai kadar garam
relatif berfluktuasi. Ikan bandeng dapat dipijahkan secara buatan di panti
pembenihan/hatchery dengan cara implementasi atau hypofisasi. Oleh karena itu
benih ikan bandeng yang disebut nener ini dapat diperoleh dari alam atau panti
pembenihan/hatchery.
Nener bandeng yang berasal dari pantai/alam ini merupakan
hasil pemijahan ikan bandeng secara alami dilaut. Ikan bandeng yang telah
matang kelamin akan memijah secara alami dan akan menghasilkan telur sebanyak
5.700.000 butir dalam tubuhnya.
Pelepasan telur ini terjadi pada malam hari dan
akan menetas dalam waktu 24 jam menjadi nener yang berukuran 5 mm. Nener ini
akan terbawa oleh arus air mendekati pantai dan kemudian akan ditangkap oleh
para penyeser.
Ukuran nener yang ditangkap ini kurang lebih 13 mm. Nener
ikan bandeng yang diperoleh dari alam ditangkap oleh pencari nener sangat
bergantung kepada musim, lokasi, cara dan waktu penangkapan. Pada musim nener jumlah
nener cukup melimpah yang dapat mengakibatkan menurunnya harga nener.
Selain
itu waktu penangkapan yang tepat yaitu diawal musim penangkapan mempunyai daya tahan
dan vitalitas yang tinggi dalam pengangkutan serta mempunyai harga jual yang
lebih mahal.
Tetapi ketersediaan nener dari alam ini tidak bersifat
kontinue sehingga untuk mengusahakan pembesaran ikan bandeng secara intensif dibutuhkan
nener bandeng yang berasal dari panti pembenihan/hatchery.
Nener dari alam
selain tidak tersedia secara kontinue juga mempunyai ukuran yang sangat
beragam. Oleh karena itu nener yang berasal dari panti pembenihan sangat
dibutuhkan untuk memenuhi kekurangan nener ditambak-tambak pembesaran.
Pemilihan Benih Ikan Bandeng
Nener yang dihasilkan dari panti pembenihan mempunyai
keunggulan. Karena kemurnian nener dapat dijamin 100% dan umurnya diketahui
secara tepat. Nener yang berasal dari alam atau hatchery, yang akan digunakan
untuk usaha pembesaran ikan bandeng ditambak, haruslah nener yang sehat.
Nener
yang sehat dapat dilihat dari ciri-ciri umumnya yaitu :
1. Tidak terdapat luka atau lecet
2. Tidak cacat pada organ tubuh
3. Warnanya tidak kusam
4. Gerakannya aktif
Benih Ikan Bandeng |
Dengan menggunakan nener yang sehat maka akan diperoleh
target produksi yang sesuai dengan rencana. Selain nener yang sehat dalam
pemilihan benih ikan bandeng (nener) juga harus diperhatikan ukuran benih.
Ukuran benih yang akan ditebar ke dalam tambak pembesaran sebaiknya seragam.
Hal ini akan menguntungkan dalam pemeliharaan, karena ikan
tidak akan berebut makanan sehingga pertumbuhan ikan seragam, kekuatan makanpun
seragam. Ukuran nener yang ditebar ke tambak pembesaran bisa dimulai dari
ukuran nener sampai gelondongan yang dapat membedakannya adalah cara
pemeliharaan ditambak pembesarannya.
Jika yang ditebar adalah nener kecil maka waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai ukuran konsumsi yaitu 4 – 6 ekor/kg bisa mencapai
lebih dari 6 bulan sedangkan jika yang ditebar adalah gelondongan maka waktu
yang dibutuhkan untuk mencapai ukuran konsumsi berkisar antara 4 – 6 bulan.
Dalam memilih nener yang berasal dari alam maupun hatchery
dapat dilakukan dengan menghitung jumlah ruas tulang belakang. Nener yang berkualitas
prima memiliki jumlah ruas tulang belakang antara 44 – 45. Jumlah ruas tulang
belakang dapat dihitung menggunakan mikroskop sederhana pada pembesaran 10 kali
atau nener ditempatkan pada sumber cahaya seperti lampu senter.
Cara Penebaran Bibit Bandeng
Nener bandeng yang telah dipilih selanjutnya akan ditebar
kedalam tambak pembesaran. Sebelum nener tersebut ditebar harus dihitung
terlebih dahulu padat penebaran nener ditambak pembesaran dan dilakukan
aklimatisasi.
Nener ikan bandeng yang akan ditebar kedalam tambak
pembesaran sebaiknya ditentukan terlebih dahulu tentang jumlah nener yang akan ditebar.
Nener bandeng yang akan ditebarkan dan dipelihara ditambak pembesaran harus
diketahui jumahnya agar dapat diketahui jumah ikan bandeng yang akan dipanen. Istilah
dalam perikan disebut dengan padat penebaran.
Padat penebaran adalah perbandingan jumlah ikan-ikan/nener
yang akan ditebar dengan luas tambak pembesaran. Dengan mengetahui padat
penebaran pada awal pemeliharaan akan diperoleh manfaat antara lain adalah
- Dapat menentukan jumlah pakan yang akan diberikan·
- Dapat mengoptimalkan tambak pembesaran sesuai dengan daya dukung tambak pembesaran tersebut.
- Dapat mengurangi timbulnya penyakit ditambak pembesaran karena kepadatan tinggi.
- Dapat menentukan target produksi pada akhir pemeliharaan.
Masa pemeliharaan nener bandeng ditambak pembesaran sangat bergantung
kepada ukuran nener yang ditebar pada awal pemeliharaan. Ukuran nener yang ditebar
kedalam tambak pembesaran bervariasi antara 1–15 cm. Padat penebaran nener
ditambak pembesaran juga ditentukan oleh ukuran nener, lama pemeliharaan, mutu
nener dan daya dukung kesuburan tambak pembesaran.
Tambang Pembesaran Bandeng |
Padat penebaran nener
ditambak pembesaran berkisar antara 5 – 6 ekor/m2 untuk ukuran nener bandeng 3
– 5 cm. Sedangkan untuk nener yang berukuran 1 – 3 cm, padat penebarannya
berkisar antara 2 – 3 ekor/m2. Untuk benih bandeng yang berukuran 12 – 15 cm
yang disebut gelondongan ditebar ke tambak pembesaran dengan padat penebaran
1.500 ekor/ha. Nener bandeng yang akan ditebar kedalam tambak pembesaran.
Setelah menghitung jumlah yang akan ditebar lalu
dipersiapkan nener tersebut. Nener bandeng untuk sementara diaklimatisasi
selama satu hari dalam bak plastik. Aklimatisasi ini bertujuan untuk menyesuaikan
kondisi lingkungan dimana nener itu berada dengan kondisi lingkungan tambak pembesaran.
Penyesuaian suhu, salinitas dan pH dapat dilakukan juga begitu nener bandeng
yang dikemas dalam kantong plastik dating.
Caranya kantong plastik yang terisi nener diisi penuh dengan
air yang ada dalam tambak pembesaran, maka secara perlahan-lahan nener bandeng
yang ada didalam kantong platik akan keluar kedalam tambak pembesaran jika
sudah terjadi penyesuaian. Penebaran nener ditambak pembesaran sebaiknya
dilakukan, pada pagi atau sore hari pada saat matahari tenggelam. Hal ini untuk menghindari kematian nener akibat stress
karena tingginya suhu dilingkungan. Lakukan penebaran nener dengan hati-hati !
Langkah selanjutnya setelah dilakukan penebaran nener
bandeng adalah melakukan proses pemeliharaan nener sampai mencapai ukuran
konsumsi. Proses yang dilakukan selama pemeliharaan sama persis dalam melakukan
budidaya ikan lainnya meliputi pemberian pakan, pengelolaan kualitas air,
pengendalian hama dan penyakit, pemantauan pertumbuhan. Perlakuan selama pemeliharaan sangat ditentukan oleh sistem budidaya
yang diterapkan.
Posting Komentar